Opini

Generasi Muda, Sehat dalam Memilih

GENERASI MUDA, SEHAT DALAM MEMILIH Ciptakan Pemimpin yang Ideal, wajib ya dek ya Oleh : Aas Putri Tunggal   Beberapa bulan lalu, tepatnya Rabu 24 Februari 2024 Negara kita tercinta, Indonesia,  telah beramai-ramai berpesta bersama dalam pesta Demokrasi. Yang melibatkan seluruh jiwa pemilih di seluruh penjuru negeri baik yang berada di dalam negeri maupun diluar negeri. Pemilihan Umum 2024 yang memilih Presiden dan wakil Presiden, DPD, DPR dan DPRD tingkat Provinsi dan Kabupaten ternyata masih akan kita susul dengan PILKADA yang akan bertepatan dengan Rabu, 27 Nopember 2024 dengan memilih Kepada daerah yaitu Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati atau  Walikota dan Wakil Walikota. Beberapa bulan lagi  hingga sampai pada bulan Nopember kita juga akan menyalurkan aspirasi kita di TPS. Yang mana hal tersebut pastinya menjadi tradisi warga Temanggung untuk masak nasi ketan dan juga masak ayam opor bagi sebagian  Desa untuk menjamu hadirnya hari pemilihan kepala daerah. Kita bisa bebas berekspresi menyalurkan hati nurani dan pikiran kita untuk memilih pemimpin yang ideal yang sesuai dengan kondisi masyarakat,khususnya masyarakat Temanggung. Karena banyak masyarakat yang kerap merasa salah pilih setelah pilihannya menjadi pemimpin.Terutama Generasi Muda yang kerap acuh tak acuh menyapaikan keluh kesah di media sosila yang bisa dikonsumsi untuk khalayak umum. Generasi muda cenderung bersikap lebih selektif dan ideal dalam memilih pemimpin mereka,yang  bisa memberi  dampak baik untuk Negeri kedepannya. Selain itu, generasi muda lebih banyak berpendapat  tentang Calon pemimipin,dimana media sosial merupakan alat lengkap yang bisa dipercaya dan bisa difilter untuk memperoleh informasi seluas-luasnya dan sebanyak-banyak sebagai calon pemimpin. Pemimpin diasumsikan menghargai  Inovasi, adaptasi, kebiasaan dan adat suatu lingkungan masyarakat dan tempat mereka tinggal. Bagaimana seorang pemimpin mampu menempatkan diri pada  masyarakat tersebut dan merasakan hati rakyatnya. Pemimpin juga salah satu penompang aktiv sumber daya dan kekayaan rakyatnya, dimana setiap daerah memiliki sumber daya dan kekayaan masing-masing, memiliki SDM rata-rata yang bisa kita bangun dengan berkolaborasi dengan pemimpin yang ideal. Contohnya Kabupaten kita tercinta, Temanggung yang sangat akrab kita sapa dengan NEGERI TEMBAKAU tapi kenapa warga Tembakau kita banyak putera-puterinya yang tidak mampu bersekolah. Petani Kopi diberbagai Kecamatan merasakan putera-puterinya tidak mampu memdapat pekerjaan yang layak. Banyak pula guru hononer  yang upahnya saja habis untuk beli bensin. Dari pengalaman seperti in kita memilih pemimpin yang se-ideal mungkin dengan kondisi kita. Yang bisa merasa apa yang dirasakan rakyatnya. Pemimpin yang inspiratif, yang mampu bersikap dan bertindak sesuai arah, dan mampu menjalin hubungan dengan masyarakat. Pemimpin identik dengan kekuasaan. Kekuasaan bukan sejenis benda yang mampu diraba atau dicium, tetapi bisa kita rasakan pengaruh dan dampaknya. Kalau tidak ditegaskan kekuasaan bersifat illegible, tidak kelihatan.dampak kekuasaan pun sangat luas dan sangat jelas. Kekuasaan cenderung identik dengan sosial power, maka ia harus berada dalam sistem sosial. namun, peran pemimpin yang ideal dengan sistem sosial yang akrab dengan kepentingan masyarakat bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Karena pengetahuan dan kemampuan generasi muda dalam memilih pemimpin yang lebih selektif dengan di iringi pemimpin  yang ideal akan menciptakan kemakmuran bagi rakyat. Karna  sebagai generasi muda wajib menyongsong politik yang bersih, ingat politik itu mahal. Ongkosnya tinggi baik komponen langsung maupun tak langsungnya. Peran generasi muda yang sangat dibutukan untuk berpikir kritis, dalam memilih pemimpin merupakan faktor utama yang bisa ditularkan untuk pemilih pemula dan juga anggota keluarga yang memilih hanya dengan ikut-ikutan karena tidak memiliki pendapat tentang pemimpinnya. Saling tular pengetahuan tengtang pemimpinnya, cara kerjanya dan nilainya selama ini di masyarakat. Karena generasi muda adalah generasi yang paling selektif, tangguh dan berorientasi ke masa depan untuk bersama membangun bangsa. Ada beberapa faktor perilaku pemilih : Isu dan kebijakan politic Citra Sosial Citra Kandidat Peristiwa Mutakhir Peristiwa personal Dari beberapa faktor tersebut bisa menjadi pertimbangan generasi muda dalam memilih pemimpin yang ideal yang sesuai dengan komposisis dan keadaan rakyatnya.             . Untuk generasi muda tanggal 27 Nopember 2024 ” jika kamu masih sendiri,sudahi ovt mu, mari datang ke TPS bersamaku. Njo Do Nyoblos, Njo do milih Pemimpine”.   Referensi : Political Marketing, Adam Nursal 2004, Menjadi pemimpin Politik, Muhammad Alfan Alfian 2009   Nama : Aas Putri Tunggal , Wonoboyo, Temanggung Quotes of the day “ Bertahanlah dengan bahagia sampai waktu kita habis. Sebab masih banyak ibadah yang harus kita istiqomahkan, masih banyak sanak family yang harus kita kunjungi, ada beberapa tempat yang perlu kita jelajahi, beraneka kuliner yang perlu kita cicipi dan ada beberapa cerita yang bisa kita post di story”

Komitmen KPU Kabupaten Temanggung untuk PILKADA 2024 yang Bersih dan Transparan Demi Mewujudkan Demokrasi yang Berkualitas

Komitmen KPU Kabupaten Temanggung untuk PILKADA 2024 yang Bersih dan Transparan Demi Mewujudkan Demokrasi yang Berkualitas Oleh : Riska Widya Suryani Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) 2024 merupakan bagian penting dalam merealisasikan demokrasi dalam wujud yang sehat dan berkualitas. Pilkada bukan sekadar mekanisme politik, tetapi merupakan cerminan dari kualitas demokrasi di suatu daerah. Masyarakat memiliki harapan yang tinggi untuk terciptanya proses demokrasi yang sehat, KPU Temanggung memegang peranan krusial dalam menjamin proses demokrasi sesuai tahapan PILKADA berjalan dengan bersih dan transparan sesuai dengan prisip dasar demokrasi. Transparansi dan bersih bukan hanya slogan yang promosikan, tetapi merupakan fondasi untuk demokrasi yang berkualitas. Transparansi dalam proses demokrasi bukan hanya soal membuka data kepada publik, tetapi juga tentang bagaimana setiap langkah dan keputusan yang diambil oleh KPU dapat dipertanggungjawabkan. Seperti yang diungkapkan oleh Rawls (1999) dalam A Theory of Justice, keadilan dalam demokrasi harus mampu mencakup seluruh kepercayaan dan keterbukaan, di mana seluruh peserta memiliki akses yang sama terhadap informasi dan proses yang adil. Tanpa adanya transparansi sulit untuk meyakinkan masyarakat untuk percaya proses Pemilihan Kepala Daerah yang bersih, dan tanpa proses yang bersih, hasil PILKADA dapat  dipertanyakan. Tingkat kepercayaan masyarakat pada Lembaga penyelenggara pemilihan terutama KPU sangat berpengaruh pada legitimasi hasil pemilihan tersebut. Kajian yang dilaksanakan Noris (2014) dalam Why Elections Fail menerangkan bahwa kurangnya transparansi pada pemilihan umum dapat menimbulkan hilangnya legitimasi hasil pemilu dan menurunya tingkat kepercayaan masyarakat suatu wilayah pada proses demokrasi yang ada. Oleh karena itu, KPU Kabupaten Temanggung berupaya untuk  menjaga keterbukaan proses di seluruh tahapan pilkada yang akan dilaksanakan tanggal 27 November 2024, mulai dari verifikasi data pemilih hingga pada tahapan terakhir yaitu penghitungan suara . Menurut Verba, Schlozman, dan Brady (1995) dalam Voice and Equality, demokrasi yang berkualitas memerlukan partisipasi aktif masyarakat, tidak hanya dalam memilih namun juga dalam pengawasan proses pemilu. KPU Kabupaten Temanggung mendorong bertambahnya partisipasi masyarakat pada setiap tahapan pemilu melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih secara luas. Partisipasi atau masukan dari masyarakat pada setiap tahapan PILKADA akan membantu penyelenggaraan pemilihan berjalan sesuai dengan alur dan aturan yang ada. Diharapkan dengan partisipasi yang lebih besar, masyarakat dapat berperan langsung dalam memastikan Pilkada 2024 terlaksana dengan bersih dan transparan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penyebaran informasi yang akurat akan mendorong proses transparansi pada tahapan pemilihan ini. Penelitian dari International Journal of Communication oleh Delli Carpini dan Keeter (1996) menunjukkan bahwa informasi yang baik mengenai proses pemilu dapat meningkatkan pemahaman politik masyarakat serta mendorong keterlibatan aktif mereka dalam pemilu. Komunikasi yang baik serta penyampaian informasi yang tepat akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengawal tahapan – tahapan pemilihan yang sedang belangsung. KPU Temanggung telah memegang kuat komitment untuk menyebarkan informasi yang benar dan jelas sehingga dapat memberantas penyebaran informasi hoax agar pemilih tidak salah menerima informasi. Demokrasi yang berkualitas hanya dapat diwujudkan dengan keselarasan dan sinergitas seluruh elemen dalam proses berlangsungya seluruh tahapan PILKADA 2024 yaitu peserta, penyelenggara PILKADA serta pemilih. KPU Kabupaten Temanggung terus menjaga tekad dan komitmen dalam berlangsungnya PILKADA yang transparan dan berkualitas serta berintegritas sehingga menghasilkan demokrasi yang berkualitas. Dengan menjaga integritas ini, masyarakat Kabupaten Temanggung diharapkan bisa melihat Pilkada yang berkualitas, di mana hasilnya mencerminkan keinginan mayoritas dengan cara yang sah dan bermartabat. Referensi : Delli Carpini, M. X., & Keeter, S. (1996). What Americans Know About Politics and Why It Matters. Yale University Press. Gaffar, A. (1999). Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Gadjah Mada University Press. Norris, P. (2014). Why Elections Fail. Cambridge University Press. Rawls, J. (1999). A Theory of Justice. Harvard University Press. Verba, S., Schlozman, K. L., & Brady, H. E. (1995). Voice and Equality: Civic Voluntarism in American Politics. Harvard University Press.

Bangun Elektabilitas Calon Pemimpin : Penggiring opini atau fakta?

Dalam waktu yang dekat, Pilkada serentak akan kembali diadakan tepatnya pada 27 November 2024. Sudah diumumkan nama bakal calon kepala daerah, tetapi kebanyakan masyarakat masih menjadi penonton siapa yang layak untuk menjadi kepala daerah. Nama-nama bakal calon masih menjadi tranding topik serta bahasan setiap hari para masyarakat Temanggung sembari mengolah tembakau dan kopi yang saat ini sedang panen raya. Tetapi untuk selebihnya masih mencari informasi baik dari visi dan misi serta program kerja apa saja yang akan dilakukan selama 5 tahun menjabat. Didunia politik ini, popularitas tampaknya sudah menjadi salah satu perhatian oleh banyak masyarakat. Popularitas berasal dari kata populer yang artinya dikenal dan disukai orang banyak. Popularitas juga berarti ketenaran, dan saat ini banyak partai politik di Indonesia yang melihat popularitas seseorang sebagai penggiring dalam mengangkat elektabilitas calon pemimpin. Berbagai cara sudah dilakukan oleh bakal calon kepala daerah demi meraih popularitas salah satunya menggunakan sosial media, media massa serta baliho-baliho yang ditempelkan dibanyak tempat. Seseorang yang mempunyai popularitas tinggi belum tentu memiliki elektabilitas yang tinggi, akan tetapi dengan popularitas dapat menentukan elektabilitas. Popularitas dan elektabilitas merupakan dua hal yang berbeda. Dalam konteks politik, seseorang tidak cukup hanya dengan popular saja, kompetensi seseorang akan mengambil bagian dalam meningkatkan elektabilitasnya dengan mencari solusi dan caranya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan sosial yang ada.  Elektabilitas penting untuk mencerminkan sejauh mana calon pemimin memiliki dukungan dari pemilih. Ada beberapa alasan mengapa elektabilitas itu dianggap penting : Menentukan kemenangan pemilu Legitimasi dan mandat : semakin tinggi elektabilitas, semakin besar mandat yang dimiliki oleh seorang pemimpin dan mampu memberikan legitimasi kepada pemimpin untuk memegang jabatan public. Pengaruh politik Stabilitas politik Legitimitas kebijakan Investasi dan kepercayaan Partisipasi pemilih Dengan demikian, elektabilitas bukan hanya mencerminkan popularitas calon pemimpin, tetapi juga memiliki implikasi yang mendalam terhadap stabilitas politik, kredibilitas, dan efektivitas pemerintahan. Elektabilitas dapat diukur melalui beberapa faktor yang mampu mendapatkan dukungan yang diterima dari masyarakat yaitu : Survei opini publik Keterlibatan dan aktivitas kampanye Reputasi dan kredibilitas Program dan visi Dukungan partai Media massa Interaksi dengan pemilih Berdasarkan hal-hal diatas, apa yang harus dilakukan untuk menentukan calon pemimpin selain mengandalkan popularitas dan elektabilitas? Yaitu dengan mencari kriteria unggul dengan memahami, mendalami, mengkaji visi dan misi serta program kerja pasangan calon. Visi dan misi yang baik yaitu yang realistis, relevan dengan kebutuhan daerah serta memberikan solusi konkret untuk mengatasi berbagai persoalan. Selain itu, melihat rekam jejak dan pengalaman menjadi salah satu indikator penting dalam menilai kemampuan calon pemimpin yang baik serta pencapaian apa saja yang sudah dilakukan baik dalam jabatan publik maupun kegiatan sosial sehingga mampu berkontribusi positif kepada masyarakat. Calon pemimpin yang jujur, berintegritas dan memiliki moralitas yang tinggi dapat menjadi tolok ukur pemerintahan yang bersih dan transparan sehingga dapat menghindari adanya kasus korupsi. Masyarakat dalam mencari informasi dapat melalui sumber yang terpercaya sehingga tidak mudah terpengaruh oleh berita hoaks atau informasi yang dapat menyesatkan. Dalam memilih kepala daerah, pilih berdasarkan kebutuhan daerah bukan hanya popularitas dan elektabilitasnya saja sehingga mampu memberikan perubahan positif dan pembangunan nyata bagi daerah.     Nama              : Ami Putantri Alamat            : Krajan Pateken, Wonoboyo, Temanggung Email              : amiputantri20@gmail.com Instagram        : amiput20

PILKADA KABUPATEN TEMANGGUNG YANG HARMONIS

PILKADA KABUPATEN TEMANGGUNG YANG HARMONIS oleh Adv. Abdullah Al Aziz, S.H (abdullahalaziz123@Gmail.com) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat (sistem demokrasi) di wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memilih Kepala Daerah secara langsung dan demokratis. Dengan adanya Pilkada, masyarakat memiliki kesempatan untuk secara langsung memilih pemimpin mereka di tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi. Proses ini tidak hanya menjadi ajang politik, tetapi juga refleksi dari kedewasaan politik dan kualitas demokrasi di suatu daerah. Pilkada dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku. Pilkada merupakan momentum penting dalam kehidupan demokrasi di Kabupaten Temanggung, dimana rakyat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin secara langsung. Pilkada di Kabupaten Temanggung, tidak hanya melaksanakan secara demokratis, tetapi juga dengan penuh keharmonisan yang membanggakan. Keharmonisan dalam Proses Pilkada Pelaksanaan Pilkada, sering terjadi konflik antar kelompok yang seringkali terkait dengan isu kelompok, suku, agama, ras dan jenis kelamin dari pasangan calon Kepala Daerah. Konflik dalam Pilkada sudah sering terjadi, namun yang paling fenomenal dan menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Politik identitas menjadi isu yang hangat dalam beberapa tahun terakhir, karena ada keyakinan bahwa cara termudah dan paling efektif menarik hati orang untuk memilih seorang kandidat adalah dengan cara membangkitkan ikatan emosional pemilih pada calon. Berikut adalah beberapa aspek yang mencerminkan keharmonisan dalam Pilkada: Kompetisi Sehat Keharmonisan dalam Pilkada tercermin dari kompetisi sehat antar calon dan partai politik. Para calon berlomba secara adil dan sportif, tanpa melibatkan kampanye hitam atau menyerang pribadi lawan politik. Mereka fokus pada penawaran solusi atas masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, serta berupaya untuk memenangkan dukungan dengan cara yang positif. Kampanye Berbasis Ide dan Visi Pembangunan Selama kampanye, calon-calon yang bersaing fokus pada penyampaian ide dan visi mereka untuk memajukan Temanggung. Mereka menawarkan solusi-solusi inovatif untuk menangani tantangan seperti pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Diskusi-diskusi ini tidak hanya membangun pemahaman yang lebih baik di antara warga, tetapi juga memperkuat komitmen untuk bekerja sama menuju masa depan yang lebih baik. Debat yang Bermutu Debat publik antar calon dalam Pilkada menjadi ajang untuk menyampaikan visi dan misi secara terbuka kepada masyarakat. Keharmonisan tercermin dalam bagaimana peserta debat menghormati pendapat dan argumen lawan politik, serta menunjukkan kemampuan untuk berdiskusi secara konstruktif dalam menyelesaikan perbedaan pandangan. Partisipasi Aktif Masyarakat Keharmonisan dalam Pilkada juga tercermin dari partisipasi aktif masyarakat dalam setiap tahapan proses, mulai dari pendaftaran pemilih, kampanye, debat, hingga pemungutan suara. Masyarakat secara aktif memberikan dukungan dan menyuarakan pilihannya sesuai dengan aspirasi dan kepentingan mereka, tanpa terpengaruh oleh tekanan atau intimidasi dari pihak manapun. Evaluasi dan Perencanaan Masa Depan Setelah pemilihan, proses evaluasi dan perencanaan masa depan menjadi fokus utama. Pemenang dan peserta lainnya berkomitmen untuk bekerja sama demi membangun Temanggung yang lebih baik. Ini melibatkan berbagai pihak, termasuk kelompok masyarakat, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta, dalam merumuskan dan melaksanakan rencana pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Kesimpulan Pilkada Temanggung tidak sekadar tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang membangun pondasi kehidupan demokratis yang kokoh dan harmonis. Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan semangat kolaboratif di antara para calon, proses ini telah mengilhami harapan akan masa depan yang cerah bagi kabupaten ini. Semoga keharmonisan ini terus terjaga dan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia.  

Interaksi Media Serta Pengaruhnya Pada Konstelasi Politik Nasional

Interaksi Media Serta Pengaruhnya Pada Konstelasi Politik Nasional Oleh Yulian Wahyu Aji, S.H. PPK Kaloran divisi Hukum dan Pengawasan Pemilihan kepala daerah adalah sebuah momentum 5 tahunan yang menjadi tonggak harapan besar bagi banyak masyarakat terhadap kemajuan suatu wilayah baik tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota. Kemajuan dalam hal peningkatan IPM, peningkatan angka kesejahteraan masyarakat, menurunya angka kemiskinan, terbukanya lapangan kerja yang luas, serta banyak harapan harapan indah lainnya. Namun, acapkali dari sekumpulan harapan yang terangkum tersebut tiba-tiba saja bisa pupus dengan terpilihnya pemimpin yang menggunakan cara-cara upnormal dalam sebuah konstelasi politik kepala daerah. Money politic, black campaign maupun hate speech juga masih menjadi sesuatu yang dinormalisasi oleh masyarakat hari ini. Jika berkaca pada tiap kontestasi 5 tahunan di negeri ini maka hal-hal tersebut teramat lazim dilakukan bahkan tanpa "tedheng aling-aling" jika menyerap makna dalam bahasa Jawa yang berarti tanpa rasa malu sama sekali. Hal-hal tersebut terus menerus tumbuh, berkembang dan menjadi hal lazim karena memang terbentuknya budaya masyarakat kita yang cenderung "butuh" dengan hal-hal demikian. Selain itu, jika menyoroti black campaign dan hate speech maka peran yang paling besar ada pada media sosial, dimana hari ini media sosial menjadi sebuah platform untuk kampanye mempromosikan calon pemimpin dengan mudah, murah dan efisien, namun dengan aksesibilitas yang mudah ini pun dapat memicu terpecah belahnya persatuan dan kesatuan lokal maupun regional kita. Mengapa demikian? Pola media sosial yang menggunakan pola interaksi komunikasi menjadikan siapa saja yang membaca, melihat dan menonton apa yang kita post sangat mudah untuk diberikan reaction, dari sinilah kemudian oknum oknum yang kurang bahkan tidak suka dengan mudahnya memberikan tanggapan negatif dan provokatif yang kemudian memicu terjadinya perpecahan di media sosial yang bukan tidak mungkin akan membuat perpecahan ini berlanjut di dunia nyata bukan hanya dunia maya saja. Lalu, sebagai pemilih pemula  yang hari ini cukup mendominasi jumlah pemilih mustinya bisa menjadi check and balance dalam proses demokrasi ini, melihat peran media sosial yang cukup pesat ini pemilih pemula dan pemilih Gen - Z memegang peran penting dalam menjaga kondusifitas masyarakat entah di dunia nyata maupun dunia maya dengan menjadi : Pemilih yang bijak. Tidak mudah terprovokasi. Memahami betul seluk-beluk dunia politik, mengikuti kegiatan pendidikan politik. Memahami etika komunikasi. Memahami karakteristik budaya bangsa Indonesia. Mengimplementasikan makna Gotong Royong yang dicetuskan para pendahulu bangsa dengan sepenuhnya. Menjadi controller dalam pada media sosial. Melaksanakan dengan sadar peraturan perundang-undangan tentang pemilihan di Indonesia. Peningkatan pemahaman SDM tentang impact hate speech, money politic, hoax, black campaign dll. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya kebersamaan suksesi pemilihan. Jika hal-hal itu terlaksana dengan baik, bukan tidak mungkin bangsa kita akan menjadi bangsa yang memiliki pemimpin yang lahir betul-betul dari suara masyarakat bukan semata-mata dari hasil intrik-intrik politik yang kemudian menjadikan masyarakat sebagai korban dari konstelasi itu sendiri. Seperti yang kita tau bahwa juga dalam berjalannya pesta demokrasi hari ini memang media sosial betul-betul menjadi salah satu wadah yang cukup ampuh dan efektif dalam hal kampanye, maka sebagaimana poin yang terurai di atas seluruh elemen masyarakat juga memiliki perannya masing-masing, baik pemilih pemula, pemilih Gen - Z, milenial, penyelenggara, pengawas, TNI, Polri bahkan pemerintah sekalipun memiliki peran vitalnya masing-masing guna kondusifitas dari proses pelaksanaan pemilihan tersebut. Oleh karena itu, mari sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki mimpi besar kemajuan bangsa, yang gandrung akan kemakmuran, gandrung akan kejayaan kita bisa memulai dari hal-hal kecil dengan menjadi pemilih yang satu atau dua langkah lebih cerdas dibandingkan dengan sebelumnya serta senantiasa meninggalkan hal negatif dalam pemilihan yang terkesan dinormalisasi, karena pemilihan yang baik tercipta bukan hanya dari penyelenggara yang baik, tapi juga bersumber dari pemilih yang berintegritas. Mari, 27 November 2024 datang ke TPS untuk memberikan apa yang musti kita berikan. Ingat, keberlangsungan hidup bangsa, negera serta wilayah ini ada di tangan kita semua. Nama         : Yulian Wahyu Aji Alamat       : Bugen RT?RW 003/003, Geblog, Kaloran, Temanggung Instagram  : yulianwa_

Membangun Masa Depan: Dilema Memilih Antara Pembangunan Manusia atau Fisik dalam Visi Misi Kepala Daerah

Membangun Masa Depan: Dilema Memilih Antara Pembangunan Manusia atau Fisik dalam Visi Misi Kepala Daerah Oleh : Maulana Aji Nugraha Hiruk pikuk nuansa menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sudah terasa, arus dan hawa yang mulai menghangat dikalangan masyarakat telah ramai menjadi perbincangan dengan berbagai citra, tutur maupun aksi sosial telah dilakukan, para calon kepala daerah tengah sibuk merancang dan memperkenalkan visi dan misi mereka kepada masyarakat. Salah satu dilema terbesar yang dihadapi oleh para calon ini adalah memilih antara fokus pada pembangunan manusia atau fisik/infrastruktur. Kedua aspek ini sangat penting dan saling melengkapi, namun menempatkan prioritas yang tepat bisa menjadi tantangan besar. Disni kami akan mengupas tuntas kebimbangan ini dan bagaimana calon kepala daerah dapat menentukan arah kebijakan yang tepat untuk masa depan yang lebih baik. Pembangunan Manusia vs. Pembangunan Fisik Pembangunan manusia merujuk pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, dan peningkatan keterampilan. Pembangunan fisik, di sisi lain, berkaitan dengan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan. Kedua jenis pembangunan ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, namun memiliki pendekatan dan hasil yang berbeda. Manfaat Pembangunan Manusia Peningkatan Kualitas Hidup: Pendidikan dan kesehatan yang baik meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menciptakan komunitas yang lebih sehat dan berpendidikan. Pengurangan Kemiskinan: Investasi dalam pendidikan dan keterampilan membuka peluang kerja yang lebih baik, membantu mengurangi tingkat kemiskinan. Sustainable Development: Pembangunan manusia menciptakan dasar untuk keberlanjutan jangka panjang, memastikan bahwa generasi mendatang memiliki sumber daya dan kesempatan yang memadai. Manfaat Pembangunan Fisik Peningkatan Infrastruktur: Infrastruktur yang baik memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dengan memperbaiki konektivitas dan aksesibilitas. Pengembangan Ekonomi Lokal: Pembangunan fisik dapat menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan ekonomi lokal. Perbaikan Fasilitas Publik: Fasilitas publik yang memadai, seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum, meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kebimbangan Calon Kepala Daerah Calon kepala daerah harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan prioritas antara pembangunan manusia dan fisik. Mereka perlu memahami kebutuhan dan harapan masyarakat, serta mempertimbangkan potensi dampak jangka panjang dari kebijakan mereka. Pendekatan Holistik: Banyak ahli berpendapat bahwa pendekatan terbaik adalah mengintegrasikan kedua jenis pembangunan. Misalnya, membangun sekolah dan rumah sakit yang juga didukung oleh infrastruktur jalan yang baik. Analisis Kebutuhan Lokal: Setiap daerah memiliki kebutuhan yang unik. Calon kepala daerah harus melakukan analisis menyeluruh untuk memahami prioritas utama masyarakat setempat. Keterlibatan Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dapat membantu calon kepala daerah memahami prioritas yang sebenarnya dan mendapatkan dukungan publik. Studi Kasus: Keberhasilan dari Berbagai Daerah Pembangunan Manusia di Yogyakarta: Yogyakarta dikenal dengan fokusnya pada pendidikan dan budaya. Investasi besar-besaran dalam sektor pendidikan telah menghasilkan tingkat literasi yang tinggi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat . Pembangunan Fisik di Surabaya: Surabaya telah membuat kemajuan besar dalam pembangunan infrastruktur. Jalan yang baik, fasilitas umum yang memadai, dan program revitalisasi kota telah menjadikan Surabaya sebagai salah satu kota terbaik di Indonesia untuk investasi dan hunian . Tertarik membaca tulisan lengkap dari Aji Maulana Ibrahim, silahklan download di link berikut. Portofolio Penulis: Maulana Aji Nugraha/ Masgram   Identitas Pribadi Nama: Maulana Aji Nugraha Alamat: Jl. KH. Wahid Hasyim No. 599 Kauman RT 01/RW 02 Temanggung II Status: Jomblo Bahagia dan Berkarisma Email: maulanaaji137@gmail.com WA: +62 895-3826-44634 -IG : mas.maulanaajin

Populer

Belum ada data.