Tokoh Kita

Tokoh Kita : Jenderal TNI (Purn) Amir Machmud

Hai #TemanPemilih, hari ini KPU Kab. Temanggung mengajak teman semua untuk mengenal lebih jauh sosok salah satu tokoh Bangsa Indonesia, yaitu Jenderal TNI (Purn) Amir Machmud Jenderal Amir Machmud adalah Ketua pertama Lembaga Pemilihan Umum (LPU) , lembaga penyelenggara Pemilu yang dibentuk rezim Orde Baru untuk menggantikan peran Panitia Pemilihan Indonesia (PPI). Beliau lahir di Cimahi pada 21 Februari 1923 dan mengawali karier kemiliteran dengan bergabung di PETA saat masa penjajahan Jepang. Saat berkarier di militer ini beliau menjalin kedekatan dan menjadi salah satu orang kepercayaan Soeharto di berbagai operasi militer. Nama Amir Machmud dikenal luas sebagai salah satu dari 3 jenderal yang menjadi saksi dan bahkan mendorong dilaksanakannya penandatanganan naskah Surat Perintah 11 Maret (SP 11 Maret) oleh Presiden Sukarno di Istana Bogor. Saat itu beliau menjabat sebagai Pangdam V/Jaya. Saat rezim Orde Baru akhirnya berkuasa di negeri ini, Jenderal Amir Machmud ditunjuk menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada 9 Januari 1969 menggantikan Jenderal Basuki Rahmat (juga salah satu dari 3 jenderal saksi SP 11 Maret) yang wafat mendadak. Posisi sebagai Mendagri tersebut yang membuat beliau bertindak sebagai Ketua LPU, karena adanya ketentuan jabatan Ketua LPU dirangkap oleh Mendagri. Pada tahun 1969 beliau membuat kebijakan untuk melarang PNS terlibat dalam politik, tetapi mendorong mereka untuk memilih salah satu peserta Pemilu sebagai tanda kesetiaan kepada pemerintah. Sebanyak 3 kali Pemilu, yakni Pemilu 1971, 1977 dan 1982 diselenggarakan selama beliau menjabat Ketua LPU. Jenderal Amir Machmud mengundurkan diri dari jabatan Ketua LPU pada tahun 1982, ketika terpilih menjadi Ketua MPR/DPR RI. Saat diketuai beliau, MPR menganugerahkan Presiden Soeharto gelar sebagai Bapak Pembangunan. Beliau wafat di Cimahi pada 21 April 1995 pada usia 72 tahun dan dimakamkan di TMPN Kalibata Jakarta Itulah kisah Tokoh Kita kali ini, nantikan kisah dari tokoh-tokoh lainnya yang akan dibagikan di media sosial KPU Kab. Temanggung #kpu #komisipemilihanumum #kputemanggung #tokohkita #demokrasi #sejarah #lpu #lembagapemilihanumum #amirmachmud #sp11maret

Tokoh Kita : Raden Sukri Hadikusumo

Hai #TemanPemilih, hari ini KPU Kab. Temanggung mengajak teman semua untuk mengenal lebih jauh sosok salah satu tokoh Bangsa Indonesia yaitu Raden Sukri Hadikusumo,  R. Sukri Hadikusumo atau yang sering ditulis S. Hadikusumo adalah Ketua Panitia Pemilihan Indonesia (PPI) , lembaga cikal bakal Komisi Pemilihan Umum (KPU).  Beliau lahir di Probolinggo pada 17 Mei 1905, merupakan lulusan sekolah pamongpraja Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA). Pada masa Hindia Belanda, beliau bekerja menjadi panitera di Pengadilan Negeri Banyumas dan Pengadilan Negeri Probolinggo.  Setelah Indonesia merdeka, beliau mengawali kiprah politik dengan bergabung di Partai Nasional Indonesia (PNI), kemudian menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Banyumas, hingga terpilih menjadi Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat, dan menjadi Anggota DPR di masa Republik Indonesia Serikat (RIS).  Nama S. Hadikusumo cukup populer karena Mosi Hadikusumo yang beliau ajukan di sidang parlemen pada 12 Januari 1951. Isi mosi tersebut adalah tuntutan agar pemerintah segera mencabut PP No. 39 Tahun 1950 tentang DPRD Sementara (DPRDS) dan membubarkan DPRD yang telah terbentuk menurut PP tersebut, serta segera mengganti PP tersebut dengan UU Pemilihan yang demokratis.  Mosi akhirnya diterima pemerintah, dan berujung demisionernya Kabinet Natsir, digantikan Kabinet Sukiman Wirjosandjoyo.  S. Hadikusumo diangkat menjadi Ketua PPI pada masa pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjoyo melalui Keppres No. 188 Tahun 1953, dan secara resmi dilantik bersama para Anggota PPI lainnya oleh Presiden Sukarno di Istana Negara pada 28 November 1953. PPI bekerja di Kantor Pemilihan Pusat yang berada di Jalan Pintu Air No. 1, Jakarta.  Pemerintah melalui lembaga ini berhasil menyelenggarakan Pemilu Tahun 1955 untuk memilih anggota DPR pada 29 September 1955, dan untuk memilih anggota Konstituante pada 15 Desember 1955 Pemilu Tahun 1955 adalah sebuah kontestasi demokrasi pertama Republik Indonesia, yang hingga kini diakui sebagai salah satu pemilu paling demokratis yang pernah diselenggarakan dalam sejarah Bangsa kita.  Presiden Sukarno melantik Anggota PPI periode kedua pada 1958 untuk mempersiapkan penyelenggaraan Pemilu kedua, dan S. Hadikusumo masih menjabat Ketua PPI hingga tahun 1967. PPI kemudan diberi kantor baru dengan nama Gedung Lambang Demokrasi, di Jalan Matraman Raya No. 40, Jakarta.  Itulah kisah Tokoh Kita kali ini, nantikan kisah dari tokoh-tokoh hebat lainnya yang akan dibagikan di media sosial KPU Kab. Temanggung #kpu #komisipemilihanumum #kputemanggung #tokohkita #demokrasi #sejarah #pemilu1955

Tokoh Kita : Joko Widodo

Hai #TemanPemilih, hari ini KPU Kab. Temanggung mengajak teman semua untuk mengenal lebih jauh sosok salah satu tokoh Bangsa Indonesia, Presiden Joko Widodo Bapak Joko Widodo atau yang populer dengan nama Pak Jokowi adalah Presiden RI ketujuh (2014-2024). Beliau adalah presiden kedua yang terpilih melalui Pilpres langsung oleh rakyat, sekaligus presiden kedua yang menjabat selama 2 periode pasca reformasi. Pak Jokowi lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Beliau meniti karier politik sejak terpilih menjadi Walikota Surakarta pada tahun 2005, berlanjut terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012, hingga akhirnya terpilih menjadi Presiden RI pada tahun 2014. Pasangan Jokowi-JK memenangkan Pilpres 2014 dengan perolehan suara 53.15%, kemudian pada Pilpres 2019 pasangan Jokowi-Ma'ruf berhasil menang dengan perolehan suara 55.50%. Pada era Presiden Jokowi, pemerintah terlihat fokus pada pemerataan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia. Beliau terkenal dengan gaya komunikasi 'blusukan' untuk menyapa langsung masyarakat dan mendengarkan aspirasi. Beberapa kebijakan monumental yang dilakukan Pak Jokowi saat menjabat presiden selama dua periode diantaranya penggabungan kementerian menjadi Kementerian PUPR dan Kementerian LHK, pengesahan UU Ciptaker, program KIP, penanganan pandemi Covid-19, nasionalisasi aset beberapa perusahan multinasional seperti Freeport, Total dan Chevron, pembangunan IKN, proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung, dan berbagai pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, jembatan, bendungan, serta jalur kereta api Itulah kisah Tokoh Kita kali ini, nantikan kisah dari tokoh-tokoh hebat lainnya yang akan dibagikan di media sosial KPU Kab. Temanggung #kpu #komisipemilihanumum #kputemanggung #tokohkita #presidenjokowi #jokowi

Tokoh Kita : Jenderal TNI (HOR) (Purn) Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, M. A.

Hai #TemanPemilih, hari ini KPU Kab. Temanggung mengajak teman semua untuk mengenal lebih jauh sosok salah satu tokoh Bangsa Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Jenderal (HOR) (Purn) Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, M. A. atau yang populer dengan nama Pak SBY adalah Presiden RI keenam (2004-2014). Beliau adalah presiden pertama yang terpilih melalui Pilpres langsung oleh rakyat, sekaligus presiden pertama yang menjabat selama 2 periode pasca reformasi.  Pak SBY lahir di Pacitan pada 9 September 1949 dari pasangan R. Sukotjo Joedhojono dan Siti Habibah.  Beliau menyelesaikan pendidikan di Akabri dengan penghargaan sebagai lulusan terbaik pada tahun 1973. Setelahnya beliau meniti karier panjang di kemiliteran, dan karier politik Pak SBY dimulai ketika beliau ditunjuk sebagai Ketua Fraksi ABRI dalam Sidang Istimewa MPR tahun 1998. Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, beliau dipercaya untuk duduk sebagai Menteri Energi dan Pertambangan, hingga menjadi Menko Polsoskam di tahun 2000. Jabatan Menko Polkam kembali beliau emban di masa pemerintahan Presiden Megawati.  Didukung oleh Partai Demokrat, Pak SBY sukses memenangkan Pilpres tahun 2004 dengan perolehan suara 60.62% pada Pilpres putaran kedua. Presiden SBY dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dilantik pada 20 Oktober 2004. Beberapa kebijakan monumental yang dilakukan beliau saat menjabat presiden selama dua periode diantaranya program BOS (Bantuan Operasional Sekolah), program BLT (Bantuan Langsung Tunai), program PNPM Mandiri, layanan SMS Presiden, program jaminan kesehatan masyarakat miskin, penanganan berbagai kasus terorisme, penanganan bencana alam tsunami Aceh tahun 2004, perjanjian damai dengan GAM tahun 2005, pembangunan jalur ganda kereta api di Jawa dan di Sumatera Utara, pembubaran CGI serta pelunasan hutang pada IMF.  Itulah kisah Tokoh Kita kali ini, nantikan kisah dari tokoh-tokoh hebat lainnya yang akan dibagikan di media sosial KPU Kab. Temanggung #kpu #kputemanggung #komisipemilihanumum #tokohkita #demokrasi #sby #presidensby

Profil Tokoh Bangsa : Megawati Soekarnoputri

  Hai #TemanPemilih, hari ini KPU Kab. Temanggung mengajak teman semua untuk mengenal lebih jauh sosok salah satu tokoh Bangsa Indonesia, Presiden Megawati Soekarnoputri Prof. Dr. (HC). Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau yang populer dengan nama Ibu Mega adalah Wakil Presiden RI kedelapan (1999-2001), dan kemudian dilantik sebagai Presiden RI kelima (2001-2004). Beliau adalah Presiden dan Wakil Presiden wanita pertama, bahkan satu-satunya di Indonesia hingga saat ini.  Ibu Mega lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947 dari pasangan Ir. Sukarno (Presiden RI pertama) dan Fatmawati.  Beliau sempat mengenyam pendididikan di Pertanian Unpad dan Psikologi UI, namun studi di dua kampus tersebut tidak terselesaikan akibat kondisi tekanan politik pada keluarga Sukarno di era Orde Baru.  Pada saat kuliah Ibu Mega turut melibatkan diri sebagai aktivis mahasiswa, dalam wadah GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia). Kemudian beliau memutuskan untuk mulai terjun ke dunia politik praktis sejak 1987 dengan bergabung bersama PDI (Partai Demokrasi Indonesia) dan berhasil terpilih menjadi Anggota DPR pada Pemilu 1987. Beliaupun terpilih sebagai Ketua Umum PDI pada kongres tahun 1993. Peristiwa penyerangan markas besar PDI pada 27 Juli 1996 menjadi salah satu momentum bersejarah yang menentukan, termasuk mendorong lahirnya PDI-Perjuangan di tahun 1998. Ibu Mega bersama PDIP tercatat sejarah memegang peran sentral reformasi, bersama Gus Dur (PKB), Amien Rais (PAN) dan beberapa tokoh reformasi lainnya.  PDIP berhasil tampil sebagai pemenang Pemilu 1999 dengan perolehan suara 33.74%, walau Ibu Mega tidak terpilih sebagai Presiden RI dalam Sidang Istimewa MPR . Beliau terpilih sebagai Wakil Presiden dengan perolehan 396 suara, mengalahkan Hamzah Haz (PPP) yang memperoleh 284 suara.  Ibu Mega kemudian dilantik menjadi Presiden RI kelima pada Sidang Istimewa MPR 23 Juli 2001. Beberapa kebijakan monumental yang dilakukan beliau saat menjabat Presiden diantaranya amandemen ketiga dan keempat UUD 1945, pembentukan KPK, pembentukan MK, pembubaran DPA, penyusunan UU otonomi khusus bagi Provinsi NAD, penyusunan UU Anti Terorisme, penyusunan UU Sistem Jaminan Sosial yang melahirkan BPJS, revisi UU Pemerintahan Daerah yang mengatur otonomi daerah, mengakhiri program reformasi kerjasama dengan IMF, pembangunan Jembatan Suramadu, serta penyelenggaraan Pilpres perdana secara langsung oleh rakyat pada 2004. Pada masa pemerintahan Presiden Megawati kurs rupiah mengalami perbaikan signifikan, dari Rp. 9.800 pada tahun 2001 menjadi Rp. 9.100 pada tahun 2004. Tingkat inflasi berhasil menurun dari 13,1% menjadi 6,5%. Pertumbuhan ekonomi berhasil mencapai 5%. Poin IHSG juga mengalami kenaikan dari 459 pada tahun 2001 menjadi 852 pada tahun 2004. Terjadi penurunan angka kemiskinan, dari 28% menjadi 18%. Itulah kisah Tokoh Kita kali ini, nantikan kisah dari tokoh-tokoh hebat lainnya yang akan dibagikan di media sosial KPU Kab. Temanggung #kpu #komisipemilihanumum #kputemanggung #tokohkita #demokrasi #megawati

Profil Tokoh Bangsa: K. H. Abdurrahman Wahid

  Hai #TemanPemilih, hari ini KPU Kab. Temanggung mengajak teman semua untuk mengenal lebih jauh sosok salah satu tokoh Bangsa Indonesia, Presiden Abdurrahman Wahid K. H. Abdurrahman Wahid atau yang populer dengan nama Gus Dur adalah Presiden RI keempat (1999-2001).  Gus Dur lahir di Jombang pada 7 September 1940 dari pasangan K. H. Abdul Wahid Hasyim (Menteri Agama RI di era Presiden Sukarno) dan Nyai Hj. Siti Sholehah, serta merupakan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama, K. H. Hasyim Asy'ari.  Pada tahun 1963 beliau mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi di Universitas Al Azhar Mesir, yang kemudian berlanjut dengan beasiswa di Universitas Baghdad Irak.  Setelah kepulangan Gus Dur ke tanah air pada tahun 1971, beliau berperan aktif dalam mengembangkan pondok pesantren dan pendidikan Islam, serta berkiprah sebagai jurnalis yang kritis terhadap pemerintah Orde Baru.  Pada tahun 1984 beliau terpilih sebagai Ketua Umum PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), jabatan yang akhirnya beliau sandang selama 3 periode hingga tahun 1999. Langkah kritis beliau sejak muda terus dilanjutkan, hingga tercatat sebagai salah satu tokoh sentral penggerak Reformasi. Pasca berakhirnya Orde Baru, Gus Dur mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai wadah perjuangan politik. PKB berhasil menjadi peserta Pemilu 1999, pemilu pertama era Reformasi dan mengantar Gus Dur ke kursi kepresidenan.  Beberapa kebijakan monumental yang dilakukan beliau saat menjabat Presiden diantaranya pembubaran Departemen Sosial, perubahan nama Provinsi Irian Jaya menjadi Papua, pencabutan TAP MPRS No. XXIX/MPR/1966, pengakuan Konghucu sebagai salah satu agama resmi, menjadikan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur, hingga pencabutan larangan penggunaan huruf Tionghoa. Karena konsistensinya dalam menjaga kebhinnekaan, beliau populer dengan sebutan Bapak Pluralisme.  Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009 dan dimakamkan di Jombang, Jawa Timur.  Itulah kisah Tokoh Kita kali ini, nantikan kisah dari tokoh-tokoh hebat lainnya yang akan dibagikan di media sosial KPU Kab. Temanggung #kpu #kputemanggung #komisipemilihanumun #tokohkita #demokrasi #gusdur #abdurrahmanwahid

Populer

Tokoh Kita : Liem Koen Hian

Tokoh Kita : Abdurrahman Baswedan