Tokoh Kita : Mohammad Tabrani Soerjowitjitro
Hai #TemanPemilih, hari ini KPU Kab. Temanggung mengajak teman semua untuk mengenal lebih jauh sosok salah satu tokoh Bangsa Indonesia, yaitu Mohammad Tabrani Soerjowitjitro Mohammad Tabrani Soerjowitjitro adalah salah satu penerima gelar pahlawan nasional Indonesia dan tercatat sejarah sebagai Ketua Kongres Pemuda Indonesia I. Beliau lahir di Pamekasan pada 10 September 1904. Saat mengenyam pendidikan menengah, beliau sudah bergabung dalam organisasi pergerakan rahasia bernama Orde der Dienaren van Indie. Organisasi yang mengusung visi kemerdekaan Indonesia ini beranggotakan 50-an orang, termasuk Mohamad Yamin, Supomo, Tirtawinata dan Sarmidi Mangunsarkoro. Selepas menyelesaikan pendidikan di sekolah pangreh praja OSVIA Bandung (sekarang IPDN), beliau berkarier sebagai jurnalis hingga melanjutkan studi jurnalistik di Universitas Koln Jerman. Mohammad Tabrani yang menjadi salah satu tokoh Jong Java kemudian menjadi penggagas sekaligus Ketua Kongres Pemuda Indonesia I yang mempertemukan seluruh organisasi pemuda di Indonesia, diadakan di Batavia pada 30 April-2 Mei 1926. Dalam pembahasan konsep Sumpah Pemuda, beliau mengusulkan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, yang bertentangan dengan argumen Mohammad Yamin yang ingin menggunakan Bahasa Melayu. Menurut Mohammad Tabrani, jika sudah mempunyai Tanah Air Indonesia, maka Bangsa Indonesia bahasanya juga harus Bahasa Indonesia. Perdebatan di antara keduanya tak mencapai titik temu, hingga harus diadakan Kongres Pemuda Indonesia II di tahun 1928 yang akhirnya menyetujui usulan Mohammad Tabrani. Sejarah mencatat, beliau telah menyelipkan istilah "Bahasa Indonesia" di artikel berbagai surat kabar sejak 10 Januari 1926, sebelum pelaksanaan Kongres Pemuda Indonesia I. Di tahun 1930 beliau mendirikan Partai Ra'jat Indonesia (PRI), dan melalui surat kabar yang beliau pimpin, beliau ikut menyuarakan dukungan terhadap Petisi Soetardjo tahun 1936 yang menuntut Pemerintah Hindia Belanda mengizinkan penggunaan Bahasa Indonesia di Volksraad dan memberi kesempatan pada Bangsa Indonesia untuk membentuk parlemen sendiri. Karena keaktifannya dalam dunia jurnalistik, beliau terpilih menjadi Ketua Perdi (Persatuan Djurnalis Indonesia) pada 1939. Pasca Indonesia merdeka, beliau ikut aktif menjadi Anggota KNIP, sempat mengelola surat kabar Suluh Indonesia milik Partai Nasional Indonesia (PNI), kemudian bersama Mr. Wilopo mendirikan Institut Jurnalistik & Pengetahuan Umum di Jakarta, ikut aktif dalam upaya pendirian Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), hingga berperan dalam perancangan UU Pers. Mohammad Tabrani Soerjowitjitro wafat di Jakarta pada 12 Januari 1984 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir. Pemkab Pamekasan mengabadikan nama beliau sebagai nama jalan, perpustakaan daerah, GOR dan taman. Itulah kisah Tokoh Kita kali ini, nantikan kisah dari tokoh-tokoh lainnya yang akan dibagikan di media sosial KPU Kab. Temanggung #kpu #komisipemilihanumum #kputemanggung #tokohkita #demokrasi #sejarah #mtabrani #mohammadtabrani #pergerakannasional #kebangkitannasional #bahasaindonesia #sumpahpemuda