
Pesantren Punya Peran Strategis Tingkatkan Partisipasi Pemilih
TEMANGGUNG- Pondok pesantren memiliki peran strategis atau vital untuk meningkatkan partisipasi pemilih, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, untuk mewujudkan Pemilu berintegritas. Karenanya, KPU dapat bekerjasama dengan pondok pesantren dalam melakukan pendidikan politik kepada masyarakat.
Demikian terungkap dalam Webinar yang digelar KPU Kabupaten Temanggung bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung dan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Temanggung secara daring, dengan tajuk “Partisipasi Kalangan Pondok Pesantren untuk Pemilu Berintegritas”, Kamis (23/9). Acara tersebut dihadiri ketua dan para pengurus pondok pesantren di Kabupaten Temanggung.
Kalangan pondok pesantren di Kabupaten Temanggung dipandang memiliki peran yang vital dalam peningkatan partisipasi pemilih di Kabupaten Temanggung.
”Dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan terakhir, partisipasi pemilih di Temanggung cukup tinggi di angka 87 persen. Hal ini tidak bisa lepas dari peran kalangan pondok pesantren, karena hampir di semua wilayah terdapat pondok pesantren,” terang Ketua KPU Kabupaten Temanggung, Yusuf Hasyim dalam sambutan pembuka webinar itu.
Dosen Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Ahmad Sabiq yang hadir sebagai narasumber dalam webinar ini mengharapkan kalangan pesantren dapat mendorong masyarakat untuk menjadi warga negara yang aktif dan peduli terhadap permasalahan negara di Indonesia.
“Masyarakat sipil dalam hal ini pesantren diharapkan dapat memantau politik uang, memberikan pendidikan politik bagaimana menistakan politik uang. Ini yang harus disampaikan kepada masyarakat bahwa politik uang itu adalah hal yang luar biasa, selain melanggar norma hukum juga melanggar norma agama. Ini yang kita inginkan dari kalangan pondok pesantren,” ungkap Sabiq.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Ahmad Muhdzir juga sepakat ajakan menjadi pemilih yang berintegritas dan tidak terlibat politik uang dapat dilakukan kalangan pondok pesantren.
“Sehingga kita bisa mendapatkan pemimpin yang amanah, pemimpin yang menjunjung keadilan dan tanggung jawab, yang dapat memberikan kemaslahatan bagi kita semua,” harap Muhdzir.
Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah, Ikhwanudin selaku narasumber dalam webinar ini menuturkan pesantren memiliki peran yang strategis untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
“Pesantren ini mempunyai ikatan emosional yang luar biasa, tali silaturahim, sehingga lebih mudah untuk memberikan edukasi serta informasi-informasi antara satu dengan yang lainnya. Apalagi alumni santri-santri ini menyebar ke seluruh pelosok Indonesia,” tutur Ikhwanudin.
Menurut Ketua FKPP KH M Syakur, terhindarnya pemilu dari politik transaksional akan meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. “Untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia, maka harus menciptakan Pemilu yang jauh dari intimitasi, mobilisasi, pengaruh hoaks dan politik transaksional,” paparnya.
Ia berharap kalangan pondok pesantren dapat memberikan keteladanan yang baik bagi kemajuan demokrasi di Indonesia. “Dengan meningkatnya partisipasi kalangan pesantren dalam Pemilu yang berintegritas akan menjadi bagian dari khidmah pesantren kepada agama, negara dan bangsa,’’pungkasnya. [Ania]