Berita Terkini

Pahami Politik dan Demokrasi, Lahirkan Pemilih Cerdas


Temanggung- Dengan memahami politik dan demokrasi, pemilih memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menganalisa fakta politik sehingga tepat dalam memberikan hak pilihnya pada Pemilu. Dengan pemahaman yang baik, akan melahirkan pemilih yang cerdas, yaitu warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.
Hal ini disampaikan Dzunuwanus Ghulam Manar, Dosen Ilmu Politik dan Pemerintahan Unviersitas Diponegoro, pada Webinar “Membentuk Pemilih Cerdas dengan Mengenalkan Demokrasi dan Pemilu Sejak Bangku Sekolah”, yang diselenggarakan KPU Kabupaten Temanggung, Kamis (12/8). Diskusi secara daring ini diikuti pengajar mata pelajaran PPKn pada SMP, SMA dan SMK di Kabupaten Temanggung.  
“Dalam tingkatan berpolitik, setiap individu harus memahami dengan membaca dan belajar (politik), kemudian setelah memiliki pemahaman maka individu tersebut dapa menilai dan menganalisis secara independen, yang pada akhirnya dapat terlibat di dalam politik. Dalam konteks pemilu, ya hadir ke bilik-bilik suara pada saat pemungutan suara, atau kalau mau lebih jauh ya jadi penyelenggara pemilu saat pemungutan suara,” tutur Ghulam.
Kesadaran bahwa memilih adalah hak politik menjadi penting dalam proses pendidikan pemilih. “Apabila saya tidak memilih maka hak politik saya akan terganggu. Saya harus mengidentifikasi, menilai dan menganalisa untuk mengambil keputusan yang tepat,” lanjut Ghulam.
Ghulam menegaskan dengan adanya pemahaman terhadap politik, maka pemilih tidak akan memilih berdasarkan pengaruh atau desakan dari pihak lain. Pemilih tersebut akan melakukan identifikasi terhadap latar belakang pendidikan serta latar belakang sosial kemasyarakatannya.
Hal serupa juga disampaikan Yulianto Sudrajat, Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah yang juga hadir sebagai narasumber dalam diskusi daring tersebut. Ia menjelaskan pentingnya pendidikan pemilih di sekolah sebagai sarana peningkatan pemahaman pentingnya pemilu dan demokrasi.
“Kalau kita memilih pemimpin itu harus mengetahui latar belakang calonnya, program kerjanya karena pemimpin yang terpilih itu nanti akan berpengaruh pada kehidupan kita. Ini penting disampaikan kepada Pemilih Pemula,” jelas Yulianto.


Selain itu, dengan mendidik pemilih pemula, Yulianto yakin dapat membantu mengurangi residu pemilu seperti hoax, politik uang dan penggunaan isu sara. “Pendidikan pemilih pemula ini yang penting dilakukan dengan memberikan literasi tentang teknis penyelenggaraan tahapan Pemilu sehingga dapat menggerakkan partisipasi pemilih,” tutur Yulianto.
Dengan meningkatnya partisipasi pemilih pemula, maka dapat meningkatkan kualitas pemilu. Dengan pemahaman terhadap pemilu dan demokrasi sejak dini di bangku sekolah diharapkan dapat memberikan optimisme terlaksananya pemilu yang baik sesuai dengan asas dan prinsip penyelenggaraan Pemilu.
Hendro Martono, Guru Sejarah SMK Negeri 1 Temanggung, narasumber diskusi daring tersebut, menjelaskan pentingnya pengenalan demokrasi dan kepemiluan secara kontekstual kepada pelajar melalui kurikulum pelajaran di tingkat SMP, SMA dan SMK. Ia menggambarkan pengenalan demokrasi dan kepemiluan dengan menggambarkan sejarah di Temanggung,  misalnya saat pengambilan keputusan untuk mengubah sawah “Sima Sang Hyang Bihara” di Pikatan pada tahun 905 Masehi.
Dalam menyampaikan pengenalan demokrasi dan kepemiluan, Hendro menyampaikan perlu adanya Ilustarsi Fiksional dan Ilustrasi Faktual. Sebagai contoh, untuk mengenalkan konsep perekrutan politik, Hendro membuat ilustrasi fiksional penunjukan Gajah Mada sebagai Mahapatih di zaman kerajaan Majapahit. “Kemudian, perlu dijelaskan secara faktual kondisi saat ini, seseorang yang mengingkan jabatan politik harus mencalonkan/dicalonkan dan mengikuti pemilihan secara jujur,” jelas Hendro.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Agus Sujarwo menyampaikan harapan Pemilu yang berkualitas dapat diwujudkan salah satunya dengan meningkatnya pemahaman pemilu dan demokrasi di bangku sekolah. “Saya harap para guru yang hadir dalam diskusi ini dapat menyampaikan kepada anak didiknya di sekolah tentang pentingnya pemilu dan demokrasi ya, sehingga dapat mewujudkan pemilu jujur, adil dan demokratis,” harap Agus. []

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 147 kali