Berita Terkini

KPU Temanggung Ajak Siswa Tolak Politik Uang

Temanggung- Dalam praktik penyelenggaraan demokrasi dan pemilu saat ini, seringkali dijumpai penyimpangan yang mengakibatkan tujuan substansial dari demokrasi belum sepenuhnya tercapai. Salah satu penyimpangannya ialah preferensi pemilih bukan lagi berdasarkan visi, misi dan program kerja para kandidat, namun lebih berdasarkan politik uang. 

"Penyimpangan ini terjadi karena adanya racun demokrasi, salah satunya politik uang," tutur Anggota KPU Kabupaten Temanggung, Henry Sofyan Rois dalam sosialisasi demokrasi dan pemilu di SMK Swadaya Temanggung dengan tajuk "Menjadi Pemuda Cerdas dalam Menentukan Kepemimpinan Bangsa", (Sabtu, 27/11). 

Tak hanya politik uang, preferensi memilih berdasarkan politik SARA dan berita hoax juga menjadi racun demokrasi. Henry melanjutkan, dengan adanya "racun demokrasi" ini, pemimpin yang terpilih berdasarkan hasil Pemilu tidak amanah, serta tidak berorientasi untuk mensejahterakan rakyat. 

"Selain itu juga racun demokrasi  ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus korupsi. Data dari KPK, jumlah kepala daerah yang ditangkap akibat kasus korupsi sebanyak 429 kepala daerah dan 274 anggota DPR dan DPRD," papar Henry. 

Oleh karena itu, Henry mengajak para siswa untuk menolak politik uang. Peran para siswa yang merupakan kategori pemilih pemula, menjadi penting, mengingat secara kuantitas, pemilih pemula di Indonesia mencapai hampir 70 hingga 80 juta dari 193 jumlah pemilih. 

"Tak hanya secara kuantitas, para pemuda juga memiliki karakteristik sebagai seorang yang idealis, berani dan penuh semangat. Sejarah juga mencatat peran pemuda di setiap perubahan bangsa Indonesia," jelas Henry. 

Henry berharap para pemilih muda ini menjadi pemutus generasi sebelumnya yang memiliki budaya yang tidak baik. "Kita berharap nanti para generasi muda ini datang ke TPS untuk menggunakan hak suaranya dengan memilih calon berdasarkan riwayat, visi dan misi, serta program kerja kandidat," harap Henry. []
 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 63 kali